HFANEWS.COM — Sebuah gebrakan besar akan segera hadir di desa-desa seluruh Indonesia. Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dirancang untuk menjadi satu-satunya penyalur barang-barang pokok seperti gas LPG 3 kilogram, pupuk, bahkan minyak goreng. Pemerintah yakin penuh, koperasi ini akan membawa keuntungan dan efisiensi bagi warga desa.
“Kan saya sudah bilang, kopdes ini enggak mungkin rugi, kopdes itu pasti untung,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi dengan nada tegas, Jumat (16/5), usai konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat.
Menurut Budi, konsep bisnis Kopdes sangat kuat karena mengandalkan sistem pasar tertutup (captive market) dan cenderung monopolistik. Artinya, koperasi desa akan menjadi satu-satunya jalur distribusi barang pokok di wilayahnya. “Kalau kamu satu-satunya penyalur LPG di desa, masa enggak untung?” tambahnya.
Baca juga : Wall Street Menguat Lima Hari Berturut, Didukung Gencatan Tarif AS-China
Meski begitu, Budi mengakui belum merinci secara teknis bagaimana peralihan agen LPG resmi ke Kopdes Merah Putih akan dilakukan. Ia juga belum membeberkan sejauh mana koordinasi dengan pihak terkait, seperti Kementerian ESDM dan PT Pertamina.
“Itu urusan teknis,” katanya. “Syarat gudang LPG tentu beda dengan gudang beras atau pupuk. Nanti kami atur.”
Tak hanya soal distribusi, Budi menambahkan bahwa seluruh transaksi koperasi akan berjalan secara digital menggunakan QRIS. Ia mengklaim sudah menjalin komunikasi dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk memastikan koperasi ini bebas dari transaksi tunai. Tujuannya: menciptakan sistem yang transparan, profesional, dan akuntabel.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan melihat koperasi ini sebagai solusi dari panjangnya rantai pasok di desa. Selama ini, barang dari produsen harus melewati banyak tangan—distributor, grosir, hingga warung kecil. Di tengah jalur itu, warga desa juga dihadapkan dengan persoalan pinjaman online, rentenir, dan tengkulak.
“Nanti semua akan lewat koperasi. Pupuk, gas LPG, bahkan BRILink akan ada di koperasi. Jadi, rantai pasok itu dipotong,” ujar Zulkifli.
Ia yakin, lewat Kopdes, desa-desa di ujung negeri akan mendapat akses langsung ke produsen, perbankan, dan pusat-pusat ekonomi. “Kita ingin desa bisa tumbuh. Kalau desa kuat, kabupaten dan provinsi akan ikut maju. Indonesia juga akan maju.”
Peluncuran resmi Koperasi Desa Merah Putih dijadwalkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. Sedangkan 80 ribu Kopdes di seluruh Indonesia akan mulai beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.