HFANEWS.COM – Amerika Serikat kembali mengambil langkah tegas terhadap China. Kali ini, bukan hanya soal pelarangan produk teknologi seperti chip atau perangkat telekomunikasi, tapi menyentuh jantung dari proses pengujian produk: laboratorium.
Melalui keputusan bulat yang diambil oleh Federal Communications Commission (FCC), AS resmi melarang laboratorium asal China melakukan pengujian terhadap berbagai perangkat elektronik — mulai dari ponsel, kamera, hingga komputer — yang akan beredar di pasar AS. Padahal, selama ini sekitar 75% dari pengujian perangkat untuk pasar AS dilakukan di laboratorium-laboratorium di China.
Ketua FCC, Brendan Carr, menyampaikan kekhawatiran mendalam soal potensi ancaman keamanan dari laboratorium yang tidak independen. “Laboratorium-laboratorium ini menjadi pintu masuk ke infrastruktur telekomunikasi AS,” ujarnya. Ia menambahkan, sangat berisiko jika perangkat yang diuji dan disetujui oleh pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan musuh asing ternyata tidak aman.
Baca Juga : Pemerintah Beri Diskon Listrik 50 Persen Selama Juni–Juli 2025, Sasar 79,3 Juta Rumah Tangga
Dalam aturan baru tersebut, FCC tidak lagi mengakui hasil uji dari laboratorium yang terafiliasi dengan entitas yang masuk dalam daftar hitam — termasuk yang disebut memiliki hubungan erat dengan Partai Komunis China, perusahaan milik negara, atau bahkan militer China.
Langkah ini memperluas kebijakan sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2022. Saat itu, FCC melarang produk dari sejumlah raksasa teknologi China seperti Huawei, ZTE, hingga Hikvision. Tapi sekarang, bukan hanya produknya yang diblokir — sistem sertifikasi dan proses uji produknya pun ikut disanksi.
Tak berhenti di situ, FCC kini juga tengah membuka konsultasi publik mengenai usulan larangan menyeluruh bagi semua laboratorium pengujian yang berlokasi di China atau negara-negara lain yang dianggap sebagai “musuh asing”. Bahkan, entitas dengan keterkaitan apa pun ke China nantinya diwajibkan mengungkapkan seluruh lisensi dan otorisasi mereka di AS.
Pada bulan Maret lalu, FCC juga mengungkapkan bahwa mereka sedang menyelidiki sembilan perusahaan China, termasuk Huawei dan China Mobile, untuk mencari tahu apakah perusahaan-perusahaan itu mencoba menghindari pembatasan yang sudah diberlakukan.
Langkah ini menunjukkan bahwa perang teknologi antara AS dan China belum mereda — justru memasuki babak baru, yang lebih mendalam dan menyentuh proses di balik layar. Bukan hanya soal apa yang masuk ke pasar, tapi juga siapa yang memberi izin untuk itu.