Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaEkonomi

ESDM Dorong Kolaborasi Global, Total Energies Kembali ke Hulu Migas Indonesia

98
×

ESDM Dorong Kolaborasi Global, Total Energies Kembali ke Hulu Migas Indonesia

Share this article
Example 468x60

HFANEWS.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memperkuat kerja sama internasional di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas), dalam rangka mencapai target ambisius produksi nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada 2030.

Salah satu langkah konkret terbaru adalah kembalinya perusahaan energi global asal Prancis, Total Energies, ke industri hulu migas Indonesia. Total Energies resmi bergabung dalam pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Bobara di Papua Barat, setelah mengakuisisi 24,5% hak partisipasi (participating interest/PI) dari Petronas.

Example 300x600

Sebelumnya, Total Energies dikenal luas melalui keterlibatannya dalam pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur, selama beberapa dekade. Namun sejak awal 2018, pengelolaan blok tersebut telah beralih ke PT Pertamina Hulu Mahakam.

Baca Juga : Mengenal HF LAW: Kantor Hukum Multidisipliner dengan Reputasi Kuat dalam Dunia Bisnis dan Advokasi

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas, Tri Winarno, menyebut masuknya kembali Total Energies merupakan hasil pendekatan strategis dan aktif dari pemerintah dalam menciptakan iklim investasi migas yang kompetitif.

“Keberhasilan ini tak lepas dari upaya berkelanjutan dalam menjalin komunikasi dan menarik minat investor, seperti melalui ajang Konvensi dan Pameran IPA ke-49 pada Mei 2025 lalu,” ujar Tri dalam keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).

Tri menambahkan, kehadiran Total Energies menunjukkan potensi migas Indonesia masih sangat menjanjikan. Selain WK Bobara, terdapat beberapa wilayah eksplorasi potensial lainnya seperti WK Gaea I dan II di Papua Barat, serta WK Akimeugah I dan II di Papua Selatan dan Papua Pegunungan.

Dari sisi Petronas, Vice President of International Assets Upstream, Mohd Redhani Abdul Rahman, menyampaikan bahwa setelah penyerahan PI sebesar 24,5%, Petronas masih memegang 75,5% hak pengelolaan dan tetap menjadi operator melalui anak usahanya, Petronas Energy Bobara Sdn Bhd.

“Kami sangat menyambut kolaborasi ini. Kehadiran Total Energies menegaskan keyakinan pelaku industri terhadap potensi Indonesia,” ujar Redhani.

Sementara itu, Chairman dan CEO Total Energies, Patrick Pouyanne, menyambut positif ekspansi ini. Ia menilai Indonesia sebagai bagian penting dari strategi pertumbuhan gas berbiaya rendah dan rendah emisi karbon yang menjadi fokus global perusahaan.

“Kami ingin memperkuat posisi kami sebagai produsen gas regional, khususnya di kawasan Asia, yang merupakan pasar utama LNG,” jelas Patrick.

Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan Farm Out Agreement (FOA) antara Total Energies dan Petronas dalam ajang Energy Asia 2025 di Kuala Lumpur.

Sebagai informasi, Wilayah Kerja Bobara mencakup area seluas 8.444,49 km², dengan potensi cadangan mencapai 6,8 miliar barel setara minyak (BBOE). Kontrak eksplorasi 30 tahun untuk WK ini ditandatangani pada Mei 2024, dengan komitmen investasi awal senilai US$16,92 juta, termasuk kegiatan studi geologi dan geofisika, survei seismik 2.000 km², dan bonus tanda tangan sebesar US$50 ribu.

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *