HFANEWS.COM – Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu (6/4/2024), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) menyebut telah terjadi guguran awan panas sejauh 1.400 meter.
Guguran awan panas Gunung Merapi pertama kali terjadi, Sabtu (6/4/2024) pukul 10.26 WIB dengan jarak luncur 1.100 meter, lalu pada pukul 12.00 WIB Gunung Merapi kembali mengalami guguran awan panas dengan jarak luncur 1.400 meter.
Menurut data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp20.000, Ukuran 0,5 Gram Dibanderol Rp699.500
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali Suratno mengatakan, bahwa akhir akhir ini gunung Merapi sering terjadi guguran awan panas dan mengalami peningkatan pada kubah merapi rata rata 0,07 milimeter.
“Gunung Merapi akhir-akhir ini mengalami peningkatan dan sering mengeluarkan awan panas yang mengarah ke barat daya,” katanya kepada Beritasatu.com, Sabtu(6/4/2024).
Suratno menghimbau kepada warga di Boyolali khususnya warga yang bermukim di kawasan rawan bencana (KRB) tiga Gunung Merapi yakni Desa Tlogolele, Klakah dan Desa Jrakah Kecamatan Selo tidak perlu panik, tetapi harus meningkatkan kesiapsiagaan.
“Khususnya di KRB tiga, Tlogolele, Klakah dan Jrakah untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” katanya.
Suratno meminta kepada tim relawan desa, relawan tangguh bencana baik di Tlogolele, Jrakah dan Klakah untuk meningkatkan kualitas evakuasi mandiri apabila Gunung Merapi terjadi erupsi.
“Apabila Gunung Merapi ini erupsi maka warga di KRB tiga yang perlu diwaspadai yaitu meningkatkan kualitas evakuasi mandiri, terutama di Klakah, Tlogolele dan Jrakah,” tandasnya.(HFAN/Arum)