HFANEWS.COM – Harga beras mengalami kenaikan pada Rabu (7/2) ini, mencapai tingkat tertinggi Rp16 ribu per kilogram. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), kenaikan harga melibatkan berbagai kualitas beras.
Misalnya, harga beras kualitas bawah I naik sebesar 1,45% atau Rp200 menjadi Rp14 ribu per kg. Kenaikan yang serupa juga terjadi pada beras kualitas bawah II, dengan peningkatan sebesar 1,47% atau Rp200 menjadi Rp13.800 per kg.
Selain itu, beras kualitas medium I mengalami kenaikan harga sebesar Rp200 menjadi Rp15.150 per kg, sementara beras kualitas medium II naik Rp200 menjadi Rp15 ribu per kg.
BACA JUGA : Bursa Asia-Pasifik Merana, Kekecewaan Investor Terhadap Pernyataan The Fed
Begitu pula dengan beras kualitas super I yang naik 1,54% atau Rp250 menjadi Rp16.500 per kg, dan beras kualitas super II yang naik 1,27% atau Rp200 menjadi Rp16 ribu per kg.
Tidak hanya berhenti pada kenaikan harga beras, tren ini telah berlangsung secara konsisten sejak awal tahun lalu. Pada Januari 2023, rata-rata harga beras mencapai Rp11 ribu per kg.
Dampak dari kenaikan harga beras juga turut berkontribusi pada angka inflasi pada bulan Januari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 2,57% (yoy), dengan inflasi bulanan sebesar 0,04%.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar sebesar 1,63%.
Selanjutnya, penyedia makanan dan minuman/restoran menyumbang sebesar 0,22%, diikuti oleh perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,19%. Amalia menyebutkan bahwa komoditas seperti beras, rokok kretek mesin, bawang putih, dan tomat menjadi faktor yang memberikan andil pada kenaikan inflasi. (hf/dvd)
