Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaBisnis

Nike Alihkan Produksi dari Tiongkok, Antisipasi Dampak Tarif Impor AS

28
×

Nike Alihkan Produksi dari Tiongkok, Antisipasi Dampak Tarif Impor AS

Share this article
Example 468x60

HFANEWS.COM – Raksasa alas kaki global Nike mengumumkan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada pabrik-pabrik di Tiongkok guna memasok pasar Amerika Serikat. Keputusan ini diambil sebagai respons atas kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang impor dari sejumlah negara mitra dagang utama, termasuk Tiongkok.

Dalam pemaparan kepada investor pada Jumat (27/6/2025) waktu setempat, manajemen Nike menyatakan bahwa porsi sepatu Nike yang diproduksi di Tiongkok untuk pasar AS saat ini berada di angka 16%. Namun, angka ini ditargetkan turun menjadi satu digit tinggi sebelum akhir Mei 2026. Relokasi produksi akan diarahkan ke beberapa negara alternatif untuk menghindari lonjakan biaya impor.

Example 300x600

“Kami akan menyeimbangkan kembali peta produksi global kami sebagai bagian dari strategi efisiensi biaya menghadapi tarif baru,” ujar Matthew Friend, Chief Financial Officer Nike.

BACA JUGA : Lesunya Ekspor Batu Bara, RI Hadapi Tantangan Serius di Pasar Asia

Kebijakan tarif ini diperkirakan akan menambah beban hingga US$1 miliar pada biaya produksi Nike. Sebagai respons, perusahaan tidak hanya merelokasi sumber produksi, tetapi juga mempertimbangkan kenaikan harga beberapa lini produk di pasar AS.

Langkah ini dianggap wajar oleh sejumlah pengamat industri. Menurut analis Morningstar, David Swartz, keputusan Nike menaikkan harga kemungkinan tidak akan berdampak besar pada pangsa pasar mereka karena pesaing di sektor serupa diperkirakan akan melakukan hal yang sama.

Di tengah tekanan biaya, Nike tetap mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik dari ekspektasi. Pada kuartal keempat, pendapatan perusahaan tercatat sebesar US$11,10 miliar—turun 12% dari tahun sebelumnya, tetapi masih lebih baik dari proyeksi penurunan sebesar 14,9%.

Nike juga memperkirakan penurunan pendapatan kuartal pertama 2026 berada di kisaran pertengahan satu digit, lebih ringan dibanding prediksi analis yang mencapai penurunan 7,3%.

Sementara itu, strategi CEO Elliott Hill untuk memfokuskan inovasi pada lini produk olahraga mulai menunjukkan hasil. Setelah mengalami kemunduran di pasar sepatu lari, penjualan kategori ini kembali menunjukkan pertumbuhan, ditopang oleh model-model seperti Pegasus dan Vomero. Di sisi lain, produksi sepatu kasual seperti Air Force 1 mulai dikurangi untuk menjaga fokus dan efisiensi.

Langkah-langkah ini menunjukkan upaya Nike dalam menavigasi tantangan geopolitik sekaligus mempertahankan posisi kompetitif di pasar global.

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *