Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaBisnis

Rusia Meningkatkan Volume Produksi Batu Bara dalam Menghadapi Permintaan yang Meningkat

950
×

Rusia Meningkatkan Volume Produksi Batu Bara dalam Menghadapi Permintaan yang Meningkat

Share this article
Example 468x60

HFANEWS.COM – Harga batu bara semakin mendekati level psikologis US$130 per ton. Menguatnya harga batu bara membatalkan penurunannya ke level terendah tahun ini.

Penguatan harga masih didorong oleh sentimen perkiraan tingginya permintaan China, potensi kebutuhan India, dan Rusia yang meningkatkan volume untuk memenuhi kebutuhan.

Example 300x600

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup di posisi US$ 128 per ton atau melonjak 0,79% pada perdagangan Kamis (23/11/2023). Posisi saat ini menunjukkan peguatan harga 3 hari perdagangan beruntun.

BACA JUGA : Dinamika Harga Batu Bara, Transisi Iklim hingga Sinyal Bank Sentral AS

Kenaikan harga terjadi seiring kebutuhan China yang diperkirakan terus mengalami peningkatan pesat dalam permintaan listrik, yang tidak hanya didorong oleh pertumbuhan ekonomi, namun juga oleh perubahan iklim.

Menaiknya permintaan listrik selama gelombang panas berkontribusi terhadap pemadaman listrik pada tahun 2022, terutama karena hal ini terjadi bersamaan dengan periode kekeringan yang menghambat produksi pembangkit listrik tenaga air.

Sebagian wilayah di Tiongkok mengandalkan tenaga batu bara untuk sebagian besar pasokan listriknya, dan kekurangan sumber gas berbiaya rendah yang dapat mendukung pembangkit listrik tenaga angin dan surya.

Analis memperkirakan akan adanya pertumbuhan volume produksi dari Coal India Ltd sebagai perusahaan batu bara terbesar di negara konsumen batu bara terbesar ke-2 dunia.

Tingginya kebutuhan batu bara India mendorong permintaan impor yang juga cukup besar. Sebagai informasi, India merupakan importir batu bara terbesar dari Indonesia. Data menunjukkan India mengimpor batu bara sebanyak 28,8 juta ton sepanjang 2023 hingga Oktober.

Tingginya permintaan India dari Indonesia disebabkan oleh pembangkit listrik India yang menggunakan campuran batu bara dengan kalori yang cocok dengan karakteristik Indonesia. Bahkan, impor batu bara India dari Indonesia pada Oktober hampir mencapai 2 kali lipat dari China.

Bisa dikatakan Rusia sebagai salah satu negara eksportir batu bara juga mengalami peningkatan investasi untuk pengembangan ke depan. Investasi di sektor batubara Rusia dapat meningkat 17,7% menjadi 277 miliar rubel (US$3 miliar) pada akhir tahun 2023.

Produksi batubara Rusia diperkirakan capai 440 juta ton pada 2023, sementara ekspor diproyeksikan sebesar 221 juta ton. (hfan/dvd)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *