HFANEWS.COM – Harga batu bara telah menghijau di masa Lebaran 2024, di kala kapasitas pembangkit listrik batu bara dunia mencatatkan rekor.
Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Jumat (12/4/2024), harga batu bara berjangka kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Kamis (11/4/2024) menguat 1,54% atau 2 poin ke level 132 per metrik ton.
Mengutip Reuters, industri baru bata China mengatakan bahwa mereka tidak memperkirakan bahwa impor pada 2024 tidak akan meningkat. Namun, bukti dari kuartal pertama menunjukan bahwa permintaan Negeri Tirai Bambu masih besar. Berdasarkan data Kpler, impor China untuk semua jenis batu bara dari pasar lintas laut telah mencapai 97,43 juta metrik ton pada kuartal I/2024, meningkat 16,9% dari 83,36 juta ton pada periode yang sama pada 2023.
Kontrak pengiriman untuk Juni 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 1,55% atau 2,05 poin ke level US$134,05 per metrik ton. Kabar berakhirnya masa penggunaan batu bara di tengah misi dunia dalam mengurangi emisi global tampak tak begitu berdampak signifikan.
Hal ini menimbang kabar baru-baru ini bahwa kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara global telah mencatatkan rekor tertinggi pada tahun lalu.
Baca Juga: Permintaan Tinggi dari India Dorong Kenaikan Harga Batu Bara dalam Tiga Hari Terakhir
Berdasarkan laporan Global Energy Monitor, disebutkan bahwa kapasitas pembangkit listrik batu bara dunia meningkat 2% menjadi 2.130 gigawatt. Nyatanya, China menyumbang sekitar dua pertiga dari peningkatan tersebut, menjadi pemimpin teratas yang kemudian diikuti oleh Indonesia dan India.
Adapun, China diketahui telah memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 70 gigawatt pada 2023. Kapasitas tersebut hampir 20 kali lebih besar dibandingkan dengan gabungan seluruh negara lain di dunia.
Adapun, tingginya pertumbuhan impor kontras dengan evaluasi yang suram terhadap sektor batu bara China pada konferensi industri di Xiamen pada Maret 2024, dengan konsensus bahwa impor akan tetap datar atau bahkan menurun pada 2024.
Beralih ke India, mengutip Energyworld, Global Energy Moneter melaporkan bahwa sektor pembangkit listrik tenaga batu bara India mengalami perubahan signifikan pada 2023, dengan penambahan kapasitas pembangkit listrik baru bara sebesar 5,5 gigawatt.
Jumlah ini sama dengan jumlah yang sudah diberhentikan oleh Uni Eropa. Adapun, hal tersebut mencatatkan penambahan kapasitas batu bara sebesar dua kali lipat dari 2022 dan merupakan tingkat penghentian kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara terendah di India dalam delapan tahun terakhir. (HFAN/Arum)