Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
Ekonomi

Harga Pangan Meroket, Pengamat dan Pedagang Kritik Pemerintah

59
×

Harga Pangan Meroket, Pengamat dan Pedagang Kritik Pemerintah

Share this article
Example 468x60

HFANEWS.COM – Harga dan pasokan sejumlah komoditas pangan menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat jelang Ramadan 2024 yang berlangsung awal Maret. Salah satu yang menjadi sorotan adalah harga beras premium yang naik dan menjadi mahal.

Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (Core) Eliza Mardian menilai, pemerintah harus memastikan kelancaran distribusi dan pengawasan yang ketat mengingat distribusi sangat menentukan harga.

Example 300x600

Struktur pasar komoditas pertanian, kata dia, cenderung oligopsoni di tingkat petani dan oligopoli di tahapan selanjutnya. Inilah yang berpotensi menyebabkan asimetris informasi termasuk harga.

“Hal ini dapat merugikan konsumen dan petani. Jadi itu yang mesti di awasi,” kata Eliza kepada Bisnis, Selasa (20/2/2024).

Selain itu, dia meminta pemerintah untuk menyusun database supply demand di semua sentra produksi pangan, perikanan, dan peternakan.

Melalui data tersebut, pemerintah dapat memantau stok dan mengatur distribusi agar merata untuk menekan disparitas harga antar daerah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan mengaku, pihaknya mendesak pemerintah untuk mengoptimalkan sentra pertanian yang ada untuk meredam lonjakan harga pangan menjelang Ramadan.

Menurut Reynaldi, harga sejumlah komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, cabai, dan bawang melonjak naik jelang Ramadan.

“Perlu ada antisispasi untuk menjaga harga tersebut bisa ditekan dengan upaya khusus dari pemerintah terlebih ada masuk musim panen pertengahan Maret,” kata Reynaldi kepada Bisnis, Selasa (20/2/2024).

Reynaldi mengungkapkan, harga beras medium telah mencapai Rp14.500 per kilogram sedangkan harga beras premium sudah berada di level Rp18.000 per kilogram hingga Rp19.000 per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lainnya. Harga minyak goreng di tingkat pedagang telah menyentuh Rp16.500 per kilogram.

Kemudian, berbagai jenis cabai seperti cabai rawit merah sudah berada di level Rp82.000 per kilogram dan cabai rawit besar hampir menyentuh Rp100.000 per kilogram. Demikian halnya dengan cabai merah keriting yang dilaporkan naik menjadi Rp84.000 per kilogram.

“Yang menjadi perhatian kami bawang merah dan bawang putih,” ungkapnya.

Reynaldi menuturkan, harga bawang merah saat ini sudah berada di level Rp39.000 per kilogram. Lonjakan harga juga terjadi pada komoditas bawang putih.

Meski didatangkan melalui impor, harga bawang putih saat ini dipatok sebesar Rp43.000 per kilogram.

Selanjutnya, harga daging ayam rata-rata dipatok sebesar Rp40.000 per kilogram, telur ayam menjadi Rp29.000 per kilogram, dan gula pasir terpantau melonjak naik menjadi Rp17.000 per kilogram. (HFAN/Arum)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *