Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaNasional

Produksi Nikel Sulfat Terbesar di Dunia di Indonesia

774
×

Produksi Nikel Sulfat Terbesar di Dunia di Indonesia

Share this article
Example 468x60

HFANEWS.COM – Harita Nickel melalui unit bisnisnya PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL) yang merupakan perusahaan afiliasi bisnis dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk telah meresmikan operasional produksi nikel sulfat pertama di Indonesia dan terbesar di dunia.

Nikel sulfat merupakan bahan baku penyusun prekursor katoda baterai kendaraan listrik. Peresmian operasi produksi nikel sulfat dengan kapasitas 240 ribu ton per tahun tersebut dilakukan di kawasan operasional Harita Nickel di Pulau Obi.

Example 300x600

Direktur PT. Halmahera Persada Lygend, Tonny H. Gultom mengatakan, Harita Nickel melalui PT HPL yang berkolaborasi dengan Lygend Resources Technology Co., Ltd, menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.

BACA JUGA : Nilai Saham Transaksi ASII Tembus Rp51 Miliar

Pabrik nikel sulfat yang berdiri di Pulau Obi ini, diklaim akan menjadi pabrik pertama di Indonesia yang memproduksinya sekaligus menjadi yang terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksi. Ekspor perdana nikel sulfat rencananya akan dilakukan pada Juni 2023.

“Dalam hal kapasitas produksi NiSO4, Perseroan akan terus melakukan penyempurnaan dan meningkatkan kapasitasnya hingga mencapai 240.000 metrik ton/tahun dengan kandungan nikel metal 54.000 ton/tahun dan ditargetkan tercapai pada pertengahan Q2 tahun 2023,” kata Tonny.

Di Pulau Obi yang kaya mineral ini, pihaknya akan membangun industri pertambangan terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari pertambangan pada tahun 2010 melalui PT Trimegah Bangun Persada Tbk, Harita Nickel telah melakukan apa yang menjadi amanat dari pemerintah akan semangat hilirisasi.

Sejak tahun 2015, Harita Nickel telah melakukan hilirisasi melalui pengolahan nikel kadar tinggi (saprolit) melalui PT Megah Surya Pertiwi dengan 4 jalur produksi feronikel.

“Di tahun 2018 kami mulai membangun hilirisasi pengolahan nikel kadar rendah limonit yang selama ini diperlakukan sebagai over-burden (batuan sisa) Mixed Hydroide Precipitate,” kata Tonny. (hf/dvd)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *