HFANEWS.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut proses pencarian operator blok tuna pengganti perusahaan minyak dan gas bumi asal Rusia yang berada di Laut Natuna Utara masih berlangsung.
Koordinator Pokja Pengembangan Wilayah Kerja (WK) Migas Konvensional Maruf Affandi menyampaikan saat ini operator Blok Tuna di Harbour Energy masih dalam proses pencarian partner melalui pembukaan data room di Blok Tuna.
Dari proses tersebut diketahui banyak para calon mitra yang tertarik masuk untuk menggantikan.
BACA JUGA : Dugaan Serangan Rudal Guncang Kilang Minyak Israel di Wilayah Palestina
Agar Proses ini terus berjalan Kami update beberapa calon mitra yang mau masuk baik dari lokal, maksud kami dari perusahaan Indonesia, atau luar negeri,” ujarnya
Blok Tuna sendiri dikelola oleh perusahaan asal Inggris Harbour Energy melalui Premier Oil Tuna B.V. Sementara Zarubezhneft sendiri merupakan perusahaan migas milik pemerintah Rusia yang memegang hak partisipasi sebesar 50% di Blok Tuna melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd.
Ia pun berharap proses peralihan hak partisipasi Zarubezhneft di Blok Tuna dapat segera tuntas pada pertengahan tahun ini. Dengan demikian, wilayah kerja yang mengandung gas tersebut dapat segera berproduksi.
Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengungkapkan proses pencarian operator pengganti Zarubezhneft di Blok Tuna masih berlangsung.
“Kalau gasnya nanti rencananya akan disalurkan ke Vietnam. Memang ada batas waktu ya, mudah mudahan di tahun ini selesai dari kepastian siapa,” ujar Nanang ditemui di Gedung Kementerian ESDM.
Beberapa waktu lalu, Nanang membeberkan rencana pengembangan Blok Tuna yang dioperatori oleh perusahaan asal Inggris Harbour Energy melalui Premier Oil Tuna B.V. terimbas sanksi Uni Eropa dan Pemerintah Inggris. Pasalnya, partner mereka di blok tersebut yakni Zarubezhneft berasal dari Rusia. (hf/dvd)