HFANEWS.COM – Mata uang Asia sebagian besar stabil setelah menguat pada hari Senin, sementara dolar pulih dari kerugian terbaru ini di tengah meningkatnya keyakinan bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga, dan akan mulai memangkasnya pada awal tahun 2024.
Yen stabil di sekitar 146,76 terhadap dolar, dan mendekati level terkuatnya sejak pertengahan September. Fokus juga tertuju pada angka inflasi dari ibu kota Jepang, yang akan terhit pada hari Selasa, untuk mendapat lebih banyak isyarat potensial soal rencana kebijakan moneter Bank of Japan.
Yuan flat pada hari Senin setelah pulih tajam terhadap dolar dalam beberapa minggu terakhir, dengan serangkaian penetapan kurs tengah yang kuat dari People’s Bank memberikan dukungan. Namun kekhawatiran tetap ada atas ekonomi China, utamanya setelah sejumlah rilis purchasing managers index yang lemah untuk bulan November.
BACA JUGA : Keseimbangan Proyeksi Ekonomi dan Misi Kemajuan: Indonesia Menuju Negara Berpenghasilan Tinggi
Minggu ini adalah data perdagangan untuk bulan ini, meskipun tren diperkirakan akan tetap lemah di tengah turunnya ekspor.
Won Korea Selatan melemah 0,5% setelah naik kuat selama sebulan terakhir, sementara rupee India datar, dalam rally saham domestik setelah partai BJP yang berkuasa memenangkan tiga pemilihan negara bagian utama. Keputusan suku bunga Reserve Bank of India juga akan diumumkan minggu ini, di mana bank tersebut akan mempertahankan suku bunga.
Dolar Australia turun 0,3% dengan Reserve Bank of Australia secara luas diperkirakan akan menahan suku bunga tetap rendah ketika bertemu pada Selasa. RBA telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, tetapi telah indikasi nada yang sebagian besar dovish untuk kenaikan suku bunga di masa depan.
Dolar stabil di dekat level terendah tiga bulan, spekulasi pemotongan suku bunga Fed meningkat dan indeks dolar berjangka naik sedikit pada hari Senin, tetapi masih berada di dekat level terendah yang terakhir terlihat pada awal Agustus.
Ketua Fed Jerome Powell menunjukkan nada yang tampaknya tidak terlalu hawkish dalam dua pidatonya pada hari Jumat, dengan pasar berharap bahwa komentarnya soal menjaga keseimbangan antara kebijakan moneter yang ketat dan soft landing ekonomi menandai akhir yang pasti dari siklus kenaikan suku bunga The Fed.
Sementara Powell masih memperingatkan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi lebih lama, traders meningkatkan ekspektasinya untuk Fed yang tidak terlalu hawkish dalam beberapa bulan mendatang.
Pasar memperkirakan lebih dari 90% kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga saat bertemu di bulan Desember nanti, dan lebih dari 60% kemungkinan bank akan mulai pemangkasan suku bunga pada Maret 2024.
Namun ekspektasi ini mayoritas bergantung pada inflasi dan pasar tenaga kerja, di mana data nonfarm payrolls yang akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang hal tersebut. (hfan/dvd)