Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaBisnis

Rupiah hari ini ditutup menguat 0,31% atau 47,50 poin ke level Rp15.445 per dolar AS

748
×

Rupiah hari ini ditutup menguat 0,31% atau 47,50 poin ke level Rp15.445 per dolar AS

Share this article
Example 468x60

HFANEWS.COM – Nilai tukar rupiah hari ini semakin menjauhi level Rp15.500, dan menguat mendekati posisi Rp15.400 per dolar AS.

Kondisi ini turut memperkuat rupiah sepanjang pekan ini. Mengutip data Bloomberg, Senin (20/11/2023), rupiah ditutup menguat 0,31% atau 47,50 poin ke level Rp15.445 per dolar AS.

Example 300x600

Hampir seluruh mata uang Asia juga melaju dengan perkasa.
Tercatat, yen Jepang menguat 0,49%, dolar Taiwan menguat 0,57%, won Korea Selatan menguat 0,37%, yuan China menguat 0,55%, dan ringgit Malaysia menguat 0,24%.

Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama global tampak melemah 0,26% atau 0,27 poin ke 103,66. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah cenderung menguat sepanjang hari ini setelah dibuka di level Rp15.404 per dolar AS.

BACA JUGA : Diprediksi Rupiah Menguat Senin Besok

Kondisi ini melanjutkan kenaikan pekan lalu, di mana rupiah terapresiasi 1,30% selama sepekan didukung oleh data inflasi AS yang tercatat lebih rendah dari perkiraan sehingga membawa optimisme terhadap kebijakan moneter The Fed.

“Di sisi lain dolar AS hari ini melanjutkan pelemahannya pasca pernyataan beberapa pejabat The Fed yaitu Michael Barr dan Susan Collins,” kata Josua kepada Bisnis, Senin (20/11/2023).

Pejabat The Fed Susan Collins berpendapat bahwa peningkatan pada partisipasi angkatan kerja AS akan mendukung penurunan inflasi, tanpa mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Michael Barr menyatakan Fed Funds Rate sudah mendekati level puncak seiring dengan meredanya inflasi. Pernyataannya memberikan sinyal kuat mengenai arah kebijakan moneter The Fed.
Josua menjelaskan dolar AS sepanjang pekan lalu melemah 1,84% terhadap mata uang global setelah tingkat inflasi AS tercatat lebih lambat dari perkiraan.Data inflasi juga diikuti oleh melemahnya berbagai indikator perekonomian AS, sehingga memperdalam depresiasi dolar AS.

Secara terpisah, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai dalam jangka pendek, pasar terfokus pada risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan Oktober.

Bank Sentral AS diperkirakan mempertahankan suku bunganya tetap stabil dan memberi isyarat bahwa The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. “Adapun volume perdagangan pasar mata uang diperkirakan agak terbatas pada minggu ini, karena ada libur Thanksgiving di AS,” kata Ibrahim dalam risetnya.

BACA JUGA : Wall Street dibuka Melemah setelah kenaikan penjualan ritel AS

Sentimen mancanegara lainnya, kata Ibrahim, adalah langkah Bank sentral China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman pada rekor terendah, sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi lokal.

Bank tersebut juga menyuntikkan sekitar 80 miliar yuan likuiditas ke dalam perekonomian, sebagian besar mempertahankan laju suntikan dana tunai untuk mendukung pertumbuhan.

Para pejabat pemerintah China juga berjanji akan memberikan lebih banyak dukungan kebijakan bagi sektor properti yang terkepung di negara tersebut.

Adapun dari dalam negeri, pelaku pasar dinilai optimistis terhadap proyeksi tingkat konsumsi masyarakat Indonesia pada 2024 tetap menunjukkan tren yang tinggi, didorong oleh perhelatan pemilu yang memicu kegiatan ekonomi. (hfan/dvd)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *