HFANEWS.COM – Provinsi Jawa Barat, khususnya Kota Bandung merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi geologi yang rawan bencana.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Virga Librian mengatakan, dari hasil riset, potensi gempa akibat pergerakan Sesar Lembang bisa mencapai magnitudo 6,5-7 dan merupakan gempa besar berdasarkan beberapa parameter.
Berdasarkan potensi tersebut, lanjut Virga, BMKG sudah membuat peta skenario guncangan, hasilnya wilayah Bandung Raya berdampak 5-8 MMI.
“Berdasarkan skenario hampir seluruh Jawa Barat, Banten dan Jakarta akan terdampak (sesar Lembang). Bandung Raya terdampak 5-8 MMI seperti KBB, Kota Bandung, Subang, Purwakarta yang terdampak signifikan dan merusak,” kata Virga dala. keterangannya dikutip, Kamis (9/5/2024).
Salah satu potensi bencana yang mengintai yakni adanya Sesar Lembang. Sesar aktif ini sewaktu-waktu berpotensi menimbulkan gempa yang merusak dan menelan korban jiwa.
Baca Juga: BMKG Laporkan Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Pulau Lombok
Virga mengatakan, saat ini, BMKG telah memiliki alat seismometer dan seismograf sebanyak 31 sensor di seluruh Jabar. “Khusus untuk memantau aktivitas sesar lembang sendiri saat ini kita menambah 6 sensor lokal,” ucapnya.
Di sisi lain, Virga menilai jika literasi kebencanaan masyarakat harus terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkelanjutan guna meminimalkan risiko bencana sepeti gempa bumi.
Selain itu, diharapkan seluruh pihak melaksanakan kesiapansiagaan dengan melakukan mitigasi bencana struktural dan non struktural.
“Mitigasi struktural di antaranya membangun bangunan tahan gempa, terutama bangunan vital sekolah, rumah sakit yang mampu menahan guncangan gempa,” ungkapnya.(HFAN/Arum)