HFANEWS.COM – Direktur Utama PT & CEO PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan upaya yang perlu dilakukan dalam menjaga keamanan energi nasional.
Ia menyebut Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan dalam mencapai keamanan energi, seperti ketergantungan pada bahan bakar fosil, penurunan produksi minyak, dan peningkatan terus menerus dalam permintaan energi nasional.
“Keamanan energi merupakan prioritas utama bagi Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengurangi ketergantungan pada impor dengan mendiversifikasi energi, mengoptimalkan sumber daya energi lokal sambil memperluas akses ke sumber energi yang lebih bersih,” ujar Nicke dalam keterangan resmi, Selasa (14/11/2023).
Indonesia, menurut Nicke, adalah jalur strategis untuk rantai pasokan global dalam transisi energi karena kaya akan sumber energi terbarukan dan bahan-bahan penting yang dibutuhkan untuk transisi energi, seperti nikel, bauksit, tembaga.
Baca Juga: BI: Perang Israel VS Hamas Mendorong Kenaikan Harga Energi dan Pangan
Dalam memanfaatkan potensi penting Indonesia, terang Nicke, Pertamina memainkan tiga peran penting dalam membentuk lanskap energi adalah sebagai berikut:.
Pertama, memastikan ketahanan energi Indonesia dengan meningkatkan kapasitas pasokan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kedua, memobilisasi sumber daya domestik untuk mengurangi defisit perdagangan minyak dan gas dengan meningkatkan penggunaan sumber energi domestik.
Ketiga, melakukan dekarbonisasi, efisiensi energi, dan transisi energi, dengan target Emisi Net Zero (NZE).
Dia menjelaskan lebih lanjut, Pertamina telah mengembangkan inisiatif strategis yang komprehensif, mencakup dekarbonisasi operasional, mendirikan bisnis emisi karbon rendah, dan melaksanakan program penurunan karbon.
“Dukungan kuat kami terhadap NZE melibatkan transformasi cara kami menjalankan bisnis dan mengelola operasi perusahaan untuk memprioritaskan keberlanjutan,” kata Nicke. (HFAN/Arum)