Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
Ekonomi

Inflasi Maret 2024 Capai 0,52%, Kelompok Makanan dan Minuman Beri Andel Deflasi

64
×

Inflasi Maret 2024 Capai 0,52%, Kelompok Makanan dan Minuman Beri Andel Deflasi

Share this article
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti
Example 468x60

HFANEWS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2024 mencapai 0,52% secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi Indonesia pada Februari 2024 mencapai 3,05% year-on-year (yoy). Adapun secara tahun kalender, inflasi mencapai 0,93%.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyebut, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan laju inflasi 1,42% dan andil terhadap inflasi sebesar 0,41%.

Example 300x600

“Pada kelompok makanan, minuman, tembakau juga terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi, yakni capai merah dan tomat yang memberikan andil 0,02%. Sebelumnya, konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg memperkirakan inflasi pada Maret 2024 ini di angka 2,91% (yoy), dan 0,4% (mtm). Di mana sembilan dari 25 ekonom berpendapat inflasi akan menembus 3%,” papar Amalia, Senin (1/4/2024).

Baca Juga: Penyaluran Bansos Diharapkan dapat Menekan Inflasi

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi adalah telur ayam ras dengan andil 0,09%, daging ayam ras 0,09%, beras dengan 0,09%, cabai rawit dengan andil 0,02%, serta bawang putih sebesar 0,02%. “Tingkat inflasi bulanan Februari 2024 relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu,” ujarnya.

Proyeksi ini lebih tinggi dari realisasi inflasi di Indonesia pada Februari 2024 yang berada di level 2,75% (yoy) dan 0,37% secara bulanan atau month-to-month (mtm). Kepala Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede menyampaikan tingkat inflasi tahunan sangat mungkin menembus angka 3,11% (yoy).

Begitu pula dengan inflasi bulanan yang dirinya perkirakan meningkat dari 0,37% pada Februari menjadi 0,58% pada Maret. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh inflasi harga bergejolak yang terkait dengan harga pangan, yang diproyeksikan naik dari 8,47% yoy menjadi 8,50% yoy.

Terlebih keterbatasan pasokan makanan di tengah fenomena El Nino, sementara kebutuhan masyarakat tengah meningkat selama Ramadan. “Waktu puncak musim panen yang bergeser ke akhir Maret dan awal April 2024, bersamaan dengan lonjakan musiman dalam permintaan selama bulan Ramadan,” ungkap, Minggu (31/3/2024).

Bukan hanya inflasi terhadap pangan atau volatilfe food (VF), inflasi harga yang diatur pemerintah diperkirakan turut menguat dari 1,67% (yoy) menjadi 2,31% akibat kenaikan tarif transportasi udara yang didorong oleh peningkatan permintaan untuk mudik Lebaran.(HFAN/Arum)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *