HFANEWS.COM – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan realisasi penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Pangan berupa beras hampir rampung atau mencapai 95%.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan realisasi tahap pertama pada 2024 ini diharapkan dapat mampu menekan inflasi dan membantu masyarakat berpendapatan rendah memperoleh bahan pangan pokok.
“Tentunya ini terus digenjot agar jelang Lebaran dapat segera dirampungkan karena bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama jelang Hari Raya IdulFitri beberapa hari mendatang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (31/3/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai kesempatan meninjau penyaluran bansos di beberapa daerah mengatakan rencananya untuk melanjutkan bansos pangan pada paruh kedua 2024 jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencukupi. “Nanti kita akan berhitung lagi, APBN akan kita hitung.
Kalau masih ada peluang, akan dilanjutkan Juli Agustus September dan seterusnya. Saya akan berusaha, tapi saya enggak janji, sehingga nanti bisa dilanjutkan Juli-Desember, saya akan berusaha, setuju ya? Berdoa ya,” ungkap Jokowi kala menyapa masyarakat di Tolitoli, Sulawesi Tengah, pada Rabu (27/3/2024).
Baca Juga: Airlangga Pastikan Penyaluran Bansos Beras Diterima 22 Juta PBP
Harapannya, kata Jokowi, dengan penyaluran bansos beras ini dapat mengendalikan inflasi utamanya beras yang memberikan kontribusi cukup besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beras masih menjadi komoditas penyebab utama inflasi pada Februari 2024 dengan kontribusi sebesar 0,21% (month-to-month/mtm).
Adapun, realisasi tahap pertama mencakup periode Januari hingga Maret 2024. Kemudian akan berlanjut tahap kedua pada April-Juni 2024. Pemerintah menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk bansos pangan.
Selain bansos beras, bantuan pangan untuk stunting berupa daging ayam dan telur ayam juga telah dijalankan pemerintah, yakni oleh ID Food. Realisasi penyaluran banpang penanganan stunting per 21 Maret telah diberikan kepada 1.242 Keluarga Risiko Stunting (KRS) dalam bentuk paket daging ayam beku seberat 0,9 sampai 1 kg dan 10 butir telur ayam. (HFAN/Arum)