HFANEWS.COM – Keruntuhan Sudan yang tiba-tiba menjadi peperangan, hal ini menghancurkan rencana untuk memulihkan pemerintahan sipil, membawa negara yang sudah miskin itu ke ambang bencana kemanusiaan dan mengancam konflik yang lebih luas.
Sebanyak 5 warga negara Indonesia (WNI) kembali berhasil diselamatkan dari zona perang yang saat ini masih berkecamuk di Sudan.
KBRI Khartoum menyatakan 5 WNI tersebut sudah dipulangkan ke tanah air pada Minggu (20/8), setelah sebelumnya ditampung di rumah singgah KBRI Khartoum di Port Sudan.
“Kelima WNI tersebut adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor rumah tangga yang terdampak perang di Sudan,” ungkap KBRI Khartoum lewat pernyataan, Selasa (22/8/2023).
PMI tersebut bekerja dan berdomisili di Khartoum yang sebelumnya memutuskan untuk tidak ikut evakuasi bersama ribuan WNI lainnya pada Mei.
Namun dengan semakin meluasnya konflik bersenjata yang masih berlangsung hingga saat ini, kelima WNI meminta bantuan KBRI untuk evakuasi. Serangan berdarah perang perkotaan telah menjebak sejumlah besar orang di ibu kota Sudan, melumpuhkan bandara dan membuat beberapa jalan tidak dapat dilalui.
Diketahui para PMI bekerja di Sudan secara unprosedural, sebab Sudan bukan negara penempatan PMI.
Baca Juga: https://hfanews.com/dolar-melemah-rupiah-menguat-003-persen-ke-posisi-rp15-320/
Kepulangan 5 WNI tersebut dilepas langsung oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Sudan, Sunarko.
Sunarko berpesan agar PMI lebih berhati-hati dalam memilih bekerja di luar negeri dengan mengikuti ketentuan sehingga tidak menjadi korban penipuan, termasuk bekerja di negara yang bukan menjadi tujuan PMI.
“Dubes RI Sunarko saat melepas kepulangan kelima WNI dari Port Sudan menyampaikan rasa syukur atas kelima WNI yang dievakuasi dan keluar dari Khartoum di tengah situasi perang Sudan,” ungkap KBRI.
“Kelima WNI mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah Indonesia dan bantuan dari KBRI Khartoum hingga mereka dapat kembali ke tanah air bertemu dengan keluarga,” lanjutnya. (HFAN/Arum)