HFANEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau hasil pelaksanaan program pompanisasi untuk sawah tadah hujan di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, pada hari ini, Rabu (19/6/2024) pagi.
Kedatangan Jokowi didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Kapolda Jateng) Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi, Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Deddy Suryadi, dan Bupati Klaten Sri Mulyani.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyapa para petani serta mengajak mereka berbincang. Ia juga meninjau pompa yang mengalirkan air dari Sungai Dengkeng menuju saluran irigasi menuju persawahan.
Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya sudah memberikan bantuan pompa air sebanyak 65 unit untuk para petani. Diharapkan program pompanisasi semakin meningkatkan surplus produksi beras di Klaten hingga 1,19 persen per tahun.
Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan Presiden Jokowi mengecek secara langsung program pompanisasi yang diberikan oleh pemerintah pada Kabupaten Klaten.
“Presiden (Jokowi) senang melihat memaksimalkan pompa air yang sudah diberikan dan airnya alhamdulilah lancar. Pompa yang rusak beberapa tahun akan diperbaiki,” ujar Sri kepada awak media, Rabu (19/6/2024)
Puluhan hektare lahan pertanian di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo ini masuk kategori sawah tadah hujan. Hal ini lantaran tingkat elevasi saluran irigasi di sekitarnya berada di lebih rendah ketimbang hamparan sawah yang tersedia.
Baca Juga; Maju di Pilkada Jakarta 2024, Kaesang: Tak Perlu Izin Jokowi
Dalam kunjungannya, Jokowi menyempatkan diri berdialog dengan para petani. Jokowi bahkan sempat berjalan kaki 1 kilometer lebih untuk meninjau dari dekat kebutuhan irigasi di area persawahan.
Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah Supriyanto menambahkan, program bantuan pompa air ini untuk mengairi sawah tadah hujan dan sekaligus memanfaatkan air yang berada di sungai.
“Bantuan ini adalah program nasional. Ini merupakan pemanfaatan air sungai untuk sawah tadah hujan,” tandasnya. (HFAN/Arum)