Oleh: Prof. Dr. Hardi Fardiansyah
HFANEWS.COM – Ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 5,11 persen secara tahunan (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2023, yang sebesar 5,04 persen.
Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk menjaga dan merawat pertumbuhan ekonomi dari krisis global yang terdampak geopolitik Timur Tengah.
Maka itu perlu ada strategi yang harus diterapkan dalam menghadapi gejolak di Timur Tengah adalah pertama perlu adanya pemulihan ekonomi. Mengenai pemulihan ekonomi, Pemerintah Indonesia telah merancang strategi untuk memulihkan ekonomi di tengah tantangan pelemahan ekonomi global. Langkah-langkah yang diambil termasuk stimulus fiskal, dukungan bagi sektor-sektor terdampak, dan upaya meningkatkan daya beli masyarakat.
Sektor pariwisata yang pernah terdampak oleh pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu. Mengakibatkan terjadinya pembatasan perjalanan dan penutupan tempat wisata mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan baik domestik maupun internasional. Hal ini berdampak pada pendapatan yang diperoleh dari sektor pariwisata.
Sektor Transportasi: Sektor transportasi juga terdampak signifikan karena adanya pembatasan perjalanan dan penurunan mobilitas masyarakat. Transportasi udara, darat, dan laut mengalami penurunan permintaan yang berdampak pada penghasilan perusahaan transportasi.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 5,11%, BI: Indonesia Tetap Berdaya Tahan
Sektor Industri Manufaktur: Sektor industri manufaktur juga terdampak karena terganggunya rantai pasokan dan penurunan permintaan global. Banyak perusahaan mengalami penurunan produksi atau bahkan harus menghentikan produksi sementara.
Sektor Perdagangan: Sektor perdagangan juga terdampak karena adanya pembatasan aktivitas bisnis dan penurunan daya beli masyarakat. Banyak toko dan pusat perbelanjaan mengalami penurunan omset penjualan.
Sektor Pertanian: Sektor pertanian juga terdampak, meskipun tidak sebesar sektor-sektor lainnya. Pembatasan mobilitas dan penurunan permintaan dapat mengganggu distribusi produk pertanian dan mengurangi pendapatan petani.
Sektor Kreatif: Sektor kreatif seperti seni, musik, dan film juga terdampak karena banyak acara dan festival yang dibatalkan atau ditunda. Hal ini berdampak pada pendapatan pelaku industri kreatif.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk mendukung sektor-sektor terdampak, seperti stimulus ekonomi, bantuan kepada pelaku usaha, dan program pemulihan ekonomi.
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendukung sektor-sektor yang terdampak dalam menjaga dan merawat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Stimulus Ekonomi: Pemerintah dapat memberikan stimulus ekonomi untuk sektor-sektor terdampak. Stimulus ini dapat berupa insentif pajak, bantuan keuangan, atau subsidi untuk membantu perusahaan dalam mengatasi kesulitan keuangan akibat penurunan pendapatan.
2. Bantuan kepada Pelaku Usaha: Pemerintah dapat memberikan bantuan langsung kepada pelaku usaha yang terdampak, terutama bagi usaha kecil dan menengah. Bantuan ini dapat berupa bantuan modal, bantuan operasional, atau bantuan teknis untuk membantu mereka bertahan dan memulihkan usahanya.
3. Peningkatan Akses Keuangan: Pemerintah dapat memperluas akses keuangan bagi pelaku usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan program pinjaman dengan suku bunga rendah atau program pembiayaan yang mudah diakses.
4. Digitalisasi dan Transformasi Digital: Pemerintah dapat mendorong sektor-sektor terdampak untuk melakukan digitalisasi dan transformasi digital. Ini dapat membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan dan mencari peluang baru dalam pemasaran dan penjualan produk mereka.
Baca Juga: Respon Positif Pelaku Pasar, IHSG Menguat dalam Range 7.100-7.186
5. Pelatihan dan Pendidikan: Pemerintah dapat menyediakan program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pekerja di sektor-sektor terdampak. Ini akan membantu mereka beradaptasi dengan perubahan dan memperluas peluang kerja.
6. Promosi dan Pemasaran: Pemerintah dapat melakukan promosi dan pemasaran yang intensif untuk sektor-sektor terdampak, baik di dalam maupun di luar negeri. Ini dapat membantu memulihkan minat dan permintaan terhadap produk dan layanan dari sektor-sektor tersebut.
7. Kolaborasi antara Pemerintah dan Swasta: Pemerintah dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk mengembangkan program pemulihan ekonomi. Melalui kerjasama ini, dapat dilakukan berbagai inisiatif untuk mendukung sektor-sektor terdampak dan mempercepat pemulihan ekonomi secara keseluruhan.
8. Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah dapat melanjutkan program pengembangan infrastruktur yang telah direncanakan. Infrastruktur yang baik dapat meningkatkan konektivitas dan memperkuat daya saing sektor-sektor terdampak.
Semua langkah ini perlu didukung dengan kebijakan yang tepat, koordinasi yang baik antara pemerintah dan sektor terkait, serta partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan untuk memastikan keberhasilannya.
1. Daya tahan ekonomi
Meskipun terjadi resesi global, Indonesia tetap berupaya menjaga pertumbuhan ekonominya. Direktur Riset Center of Reform Economic (CORE), Piter Abdullah, optimistis bahwa Indonesia dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen. Resesi yang terjadi di negara lain tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
2. Stabilitas Sistem Keuangan
Bank Indonesia juga berperan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional di tengah ketidakpastian global. Meskipun terjadi eskalasi perang di Timur Tengah dan ketegangan geopolitik yang tinggi, upaya dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan di Indonesia.
3. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal Indonesia telah berhasil menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di tengah krisis global. Langkah-langkah seperti stimulus ekonomi, bantuan sosial, dan dukungan bagi sektor-sektor terdampak telah dilakukan untuk menjaga perekonomian Indonesia.
Penulis adalah Pengamat Ekonomi Nasional, Dosen dan Praktisi Hukum