Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
Ekonomi

Suku Bunga Acuan BI Diramal 11 Ekonom akan Naik Jelang RDG BI

34
×

Suku Bunga Acuan BI Diramal 11 Ekonom akan Naik Jelang RDG BI

Share this article
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Example 468x60

HFANEWS.COM – Sebanyak 11 dari 41 ekonom memperkirakan suku bunga acuan atau BI Rate akan bergerak naik ke level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada April 2024.

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan suku bunga acuan BI akan dinaikkan sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur edisi April 2024.

Example 300x600

Sementara berdasarkan data konsensus yang dihimpun Bloomberg, Mayoritas ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada konferensi pers RDG BI yang akan diumumkan pada siang ini, Rabu (24/4/2024).

Faiz sendiri menilai tekanan eksternal saat ini sulit membawa rupiah menguat jika BI tidak menaikkan suku bunga acuan. Apalagi, ketidakpastian masih tinggi karena konflik di Timur Tengah dan ketidakpastian penurunan suku bunga di AS.

“Cadangan devisa juga sudah turun banyak untuk intervensi. Menurut saya jika tidak diiringi kenaikan bunga, akan berat kedepannya untuk stabilisasi rupiah di kondisi global yang tidak pasti,” katanya, Rabu (24/4/2024). Faiz menyampaikan pengetatan suku bunga setidaknya dapat memberi sinyal kepada investor asing bahwa aset domestik akan tetap menarik.

Jika BI Rate ditahan pada level 6%, ada potensi tekanan lebih lanjut jika eskalasi konflik terjadi lagi. Namun, jika suku bunga acuan ditahan, BI perlu meningkatkan tingkat imbal hasil atau yield Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan intervensi pasar obligasi dengan cukup signifikan. “Tapi itu akan menimbulkan cost bagi BI dan pemerintah,” imbuhnya.

Dia menambahkan, peluang penurunan suku bunga BI ke depan bergantung pada arah suku bunga kebijakan Federal Reserve atau The Fed.

Baca Juga: BI Kembali Menahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Diprediksi Fluktuasi

“Jika Fed menurunkan bunganya, maka BI bisa ikut menurunkan. Dengan inflasi AS yang masih tinggi, The Fed diekspektasikan akan menunda pemangkasan hingga akhir tahun. Oleh karena itu, BI juga kemungkinan punya ruang [menurunkan suku bunga] pada akhir tahun,” tuturya.

Sementara itu, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan bahwa suku bunga acuan BI tetap pada level 6% bulan ini.

Menurutnya, terdapat ruang kenaikan suku bunga acuan ke depan, tetapi probabilitasnya masih kecil. Sementara itu, pelonggaran suku bunga yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada kuartal III/2024 pun mundur menjadi kuartal IV/2024.

“Untuk penurunan, kami memandang masih ada potensi penurunan tetapi bergeser kuartal III ke akhir kuartal IV,” katanya kepada Bisnis, Selasa (23/4/2024).

Menurut Banjaran, intervensi yang dilakukan BI melalui pasar spot dan domestic non deliverable forward (DNDF) cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Namun demikian, dia mengatakan bahwa pasar berharap adanya penetapan target nilai tukar rupiah, tidak hanya stabilisasi dalam jangka pendek untuk menjaga psikologis pasar.

Senada dengan Banjaran, Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Ryan Kiryanto memperkirakan suku bunga BI akan bertahan di level 6% karena faktor geopolitik eksternal yang sejauh ini tidak mendukung bank sentral untuk melonggarkan suku bunga kebijakan.

“Apalagi The Fed juga masih menunda penurunan FFR [Fed Funds Rate], dari awalnya Juni bergeser ke September, bahkan mungkin di tahun depan,” katanya. (HFAN/Arum)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *