HFANEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan ucapan selamat Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas yang jatuh pada Kamis, 2 Mei 2024. Ucapan ini disampaikan melalui akun media sosialnya dengan menyertakan ilustrasi gambar para guru dan murid.
Dalam unggahannya, Jokowi menegaskan dari zaman Ki Hajar Dewantara hingga era digital saat ini, pendidikan terus mengalami perkembangan dan adaptasi. Dia mengajak semua pihak untuk terus memajukan pendidikan, memelihara semangat berkobar dalam setiap inisiatif, dan teknologi yang dikembangkan.
“Dari zaman Ki Hajar Dewantara hingga era digital saat ini, pendidikan terus berkembang dan adaptif. Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga semangat memajukan pendidikan terus berkobar dalam setiap inisiatif dan teknologi yang kita kembangkan,” tulis Jokowi dalam akun media sosial X @jokowi yang diunggah pada Kamis (2/5/2024).
Sebelumnya, upacara peringatan Hardiknas 2024 telah diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di gedung Kemendikbudristek Jakarta pada Kamis (2/5/2024) pagi.
Peserta upacara dari berbagai kalangan, termasuk siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan guru, turut memeriahkan acara dengan mengenakan busana adat.
Di saat yang sama, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda memberikan sejumlah catatan di peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024. Dia menyoroti sejumlah hal, termasuk kemampuan siswa RI.
Huda awalnya bicara soal sistem pendidikan Indonesia masih banyak menghadapi tantangan dalam upaya meningkatkan kualitas peserta didik. Para pemangku kebijakan (stake holder) pun, menurutnya, perlu memperkuat kolaborasi dalam mencari terobosan perbaikan sistem pendidikan nasional.
Baca Juga: May Day 2024, Jokowi: Setiap Pekerja Adalah Pahlawan
“Kami menilai saat ini perlu peningkatan kolaborasi antara penyelenggara pendidikan dan masyarakat untuk memastikan kebijakan arah pendidikan kita tidak bersifat top down. Selain itu kolaborasi ini dibutuhkan untuk menentukan prioritas kebijakan penyelenggara pendidikan agar sesuai dengan masalah yang ada di lapangan,” kata Huda dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).
Kemudian, Huda mengatakan capaian sistem pendidikan Indonesia saat ini masih belum terlalu mengembirakan. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari beberapa indikator seperti tingkat rendahnya kemampuan dasar siswa dalam bidang literasi, sains, dan matematika, masih belum tuntasnya persoalan kesejahteraan guru, hingga sempitnya akses pendidikan tinggi di tanah air.
“Ironisnya berbagai tantangan besar tersebut terkesan dihadapi dengan kebijakan-kebijakan yang bersifat top down dan mempersempit keterlibatan masyarakat sipil di bidang pendidikan,” imbuh dia. (HFAN/Arum)